Jumat, 09 Oktober 2009

Atas Nama Kesalahan


Kesalahan, begitu banyak kesalahan yang telah diperbuat dan tertuang dalam perjalanan hidup ini (khususnya hidupku), begitu banyak pula coretan untuk mencoret kesalahan yang telah dilakukan (bukan menghapusnya, kubiarkan dia ada sebagai suatu prasasti sejarah hidup), catatan sebulan ini terhadap kesalahan-kesalahan yang telah terlanjur tertulis dalam diary hidup,mulai dari kesalahan-kesalahan yang saya lakukan kepada keluarga saya,  hampir setiap hari orang tuaku menelepon tentang kapan aku lulus, dan beliau selalu mengatakan kepadaku bahwa aku telah berbuat salah terlalu besar karena keegoisanku, saya dapat merasakan efek jelas terhadap kesalahan ku, terdengar  suara ibu yang begitu berat menanggung beban malu kepada seluruh keluarga besar, terlukis jelas suara seraknya menahan tangis, dan terlukis jelas pula begitu besar harapannya untuk aku lulus secapatnya dan selesai masalah kata beliau (tentunya masalah tentang klulusanku).

Dan beberapa hari yang lalu saya juga membuat kesalahan kepada sahabatku dengan ke sok tahuanku, saya membuat dia kecewa karena aku dianggap sebagai seoarang yang telah menghianati kepercayaan yang dia berikan kepada saya.  Berbagai kesalahan yang telah saya perbuat bukan lantas menjadikan ini sebagai suatu hal yang wajar karena bagiku setiap kesalahan merupakan hal diluar kewajaran diriku sebagai seorang manusia( maaf saya kurang setuju dengan sebuah kata bijak "wajar manusia berbuat kesalahan"), manusia telah diberikan potensi yang begitu besar akal dan nurani dimana melalui potensi inilah manusia mampu menganalisa dan memilih mana yang baik dan mana yang jahat, mana yang benar dan mana yang salah. kesalahan biasanya terjadi ketika manusia tidak mampu mengoptimalkan potensi tersebut, dan bagiku itu bukan suatu hal yang wajar ketika manusia berbuat kesalahan. apalagi Tuhan telah memberikan tuntutan jelas mana yang salah dan mana yang benar, setiap rambu2 telah di buat dengan jelas untuk membatasi potensi kesalahan yang diperbuat manusia.

Kesalahan-kesalahan manusia bukanlah untuk dijadikan suatau hal yang wajar demi justifikasi dan pembelaan manusia dalam melakukan kesalahan. namun kesalahan haruslah menjadi suatu bahan pelajaran untuk tidak berbuat salah, karena bagi saya kesalahan dan kebenaran adalah suatu pilihan manusia penuh dimana dia bebas untuk memilih berbuat salah atau berbuat benar, maka sangat tidak aneh jika Tuhan memberikan reward kepada manusia yang telah memilih yang benar dan  punishment kepada manusia yang telah memilih kesalahan. Saya teringat dengan konsepsi kesalahan (kejahatan) yang diajukan seorang sahabat, bahwa kesalahan atau kejahatan merupakan gelap karena ketiadaan cahaya,  artinya sebenarnya kita bisa saja untuk tidak menjadikan ruang kita gelap dengan terus memberinya cahaya atau lebih singkatnya kita bisa  untuk  menghilangkan kegelapan dengan tetap kita memilih  cahaya dan  membawanya  ke ruang yang gelap.
Dan sekali lagi memang hidup adalah pilihan, dan benar dan salah kitalah yang akan memilih jalannya,potensi yang ada pada diri manusia bisa manusia gunakan untuk menghindari kesalahan dan memilih suatu hal yang benar, dan tidak ada kesalahan yang wajar.

Dan saya mohonkan maaf atas pilihan saya untuk memilih kesalahan, dan bagi mereka yang telah menerima dampak atas pilihan saya, maka dari lubuk hati yang paling dalam saya mohon maaf, kepada ibu saya, ayah saya, keluarga besar saya, tetangga2 saya, teman2 saya, semua orang yang telah menerima dampak pilihan kesalahan saya, dan khususnya bagi sahabat yang merasa di hianati, saya mohonkan maaf!

0 comments:

Posting Komentar

 

Surga Bumi Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers