Sabtu, 20 Oktober 2012

surat kecil untukmu


Unbeliveble….
Itu yang ayah rasakan empat bulan yang lalu, saat ibumu di shubuh pagi 
membangunkan ayah dan menunjukan sebuah test pack yang menunjukan dua
garis merah. Ayah mematung sejenak, ada ribuan perasaan yang seolah
menubruk secara bersamaan, yang membisukan mulut, membutakan mata, dan
menghadirkan kebahagiaan yang indah.
Sebenarnya ayah ingin berteriak sekeras mungkin untuk bisa meluapkan semua
rasa yang memijar dan terus berpijar di dada, tapi kesadaran ayah
menjegahnya,,,hari masih subuh, masih banyak orang yang masih terlelap…
Hari-hari setelah itu, setiap hari tangan ibumu selalu di perut menjagamu
memastikanmu aman dari goncangan yang akan mengganggumu, ibumu pintar,
saat dikereta yang penuh sesak ibumu selalu memegangi perutnya untuk bisa
mendapat tempat duduk, demi kamu…pinggul ayahmun tidak pernah lepas dari
cubitanya saat membonceng ibumu naik motor, setiap ada guncangan kecil
kerena ayah tidak melihat lubang, tangan ibumu selalu mencubit pinggul
ayah dan meminta untuk tetap hati-hati..untukmu anaku
Sengaja ayah tulis surat ini sekarang, bukan pertama saat ayah
mendengarnmu hadir dalam bentuk janin dalam rahim ibumu, 4 bulan adalah
masa dimana Allah telah memberikan nyawa padamu, dan dirimu bersumpah
pada-Nya untuk taat pada-Nya, semoga engkau akan terus mengingat janji
itu, janji pertama seorang manusia pada Tuhan-Nya.
Jika engkau lahir kelak, maka jadilah apa yang kamu mau, jika kamu ingin
melukis langit dan tanganmu tak sampai, maka ayah dan ibumu akan
menggendongmu tinggi-tinggi sampai tanganmu sampai ke langit, jika kau
ingin berlayar menyeberangi samudra, dan tidak ada perahu untuk mengarungi
samudra, maka ayah akan sekuat tenaga menjadi bahtera itu dan ibumu akan
mengembangkan layarnya lebar-lebar sehingga engkau bisa mengarungingnya.
Jadilah apa yang kamu mau nak….kami disisimu…namun ingat janjimu pada
Allah saat rohmu ditiupkan pada 4 bulan usiamu dikandungan..janji
kesetianmu, ketaatanmu pada-Nya…
bekasi,22 agustus 2012
ayah dan bundamu

 

Minggu ke 18

Minggu ke 18


 Ibumu tersenyum sepanjang jalan, setelah dia melihatmu di usg, kini usiamu
 menginjak 18 minggu, jari-jarimu sudah terbentuk jelas, kakimu sudah mulai
 bergerak, dan yang paling menakjubkan adalah bunyi detak jantungmu seperti
 gendering yang menyemangati para tentara Allah dalam medan perang, detak
 demi detak ayah seperti tersetrum semangatmu disana…kamu adalah anak yang
 kuat….
 Tahu kamu nak, ibumu begitu khawatir ketika dokter bilang beratmu kurang
 50 gram dari standard an meminta ibumu menaikan beratmu, beratmu saat ini
 150 gram, ibumu selalu minta ke dokter gigi, karena dokter menyarankan
 supaya kamu tetap sehat dan beratmu naik. Tapi kami yakin..kamu adalah
 anak yang kuat…..
 Jenis kelaminmu masih belum terlihat, kami sebenarnya ingins ekali
 mengetahuinya walau tidak terlalu penting bagi kami kamu laki-laki atapun
 terlahir perempuan sama saja, yang penting kamu sehat, kamu menjadi anak
 yang shaleh, taat pada Allah, berjuang di jalan Allah, kamu tahu nak dalam
 masa-masa kamu dikandungan, banyak cerita sedih dari saudara-saudara
 muslimu di seberang sana, rohingya, muslim di myamar dibakar rumahnya di
 dibantai di bulan ramadhan, mereka mengungsi dari tanah yang telah mereka
 diami ratusan tahun, dunia saat itu diam dan bisu, tidak ada yang membela
 mereka, membela seperti layaknya mutasim membela satu kehormatan muslimah
 yang dilecehkan di pasar…kami yakin kamu adalah anak yang kuat..jadilah
 pembela orang-orang lemah…baik kamu seorang laki-laki atapun
 perempuan…kamu adalah anak yang kuat…anakku..ayah dan ibumu akan selalu
 membanggakanmu….

 

 

regards,

Irfan Maulana

Go Green !!

P please consider the environment before printing this email
by NOT PRINTING, you save : paper, ink, time, electricity, emissions and waste production.

 

Surga Bumi Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers