Kamis, 24 Juni 2010

Banyak hal dan aku bercerita

Sampai pada titik ini..titik dmana malam mulai memudar dan cahaya menari riang..berpesta ritual pengusiran gelap..banyak hal terjadi hingga sampai pada titik ini..ketidakpedulian yang bermetamorfosis menjadi keangkuhan..keikhlasan yg terselimuti hipokritisme..dan slogan2 yg menyeruak untuk menutupi ketidakmampuan..lalu jatuh pada hal yg dsbt "kebimbangan"..akupun tdk lbh baik dr hal2 yg diatas...kadang aku merasa geli melihat status yg slalu terupdate..mujahid2 yg mukanya terpampang di facebook bukan dtembok2 terminal atau mall yg dburu...lalu fikiranku melayang jauh apakah osama,basayev,imam samudra,ali imron,atau nurdin m top punya account d fb atau fs pada jamannya..hiks..toh status yg terupdate cukup menandakan mujahid fb tdk takut pd kokangan ak 47...ada yg mengatakan tuhan telah mati...kt lah yg membunuhnya..menciptkan kmbli tuhan2 kecil membunuhnya kembali dan kembali menghidupkannya..kasihan tuhan..dia tdk benar2 dbunuh..karena pembunuhnya menghidupkan kmbli..ada juga yg mempagari fb nya dg sgl peraturan...tdk boleh bgn dan bgt..dan menciptakan dunia sndri dan menjadikan dirinya tuhan dalam dunia kecilnya..lucu2 memang..temanku blng cukupkanlah hidupmu dg jujur pd dirimu..sblm kau mengatakan dirimu jujur pda orang lain..udah ah unek2nya mau mandi dan krumah paman...

Selasa, 22 Juni 2010

Ketoprak dan Kerinduan

Hari ini jadwal saya libur, tepat hari rabu, biasa kerja shift tidak mengikuti hari libur orang kebanyakan yang di tetapkan hari sabtu dan minggu, dalam setiap minggu saya bisa berbeda hari libur dengan minggu sebelumnya, tergantung kapasitas.

Kata rekan2 kerja saya "kerja disini, anda tidak akan menemukan tanggal merah semuanya hitam"

Tidak berbeda dengan libur2 sebelumnya, hanya ada dua tempat yang biasa saya kunjungi, berada di kostan bermain dengan rima2 homicide, atau sekedar bermain game, atau pergi ke pesing, sebuah daerah di jakarta barat, di JL raya daan mogot, disana ada sungai dengan air hitam legam hasil percampuran ribuan atau bahkan jutaan partikel aneh yang untuk mengejanya saja saya kesulitan, di sepanjang sungai ada pasar yang tidak pernah berhenti berdenyut, pasar tradisional yang tersisah dari gerusan mall-mall besar yang bisu...yah bisu karena kita tinggal mengambil apa yang kita mau, tanpa tawar-menawar, tanpa sedingkit cengkrama antara penjual dan pedagang, tanpa perkenalan,tanpa ikatan emosional, dan tentu tanpa rasa dan kesadaran, dipasar ini aku sering bertrasaksi, kenal beberapa pedagang yang biasa aku beli barang mereka, ah pasar tradisional memang asyik, karena disana kita meninggalkan jejak2 kata dan emosi..tidak bisu

Di belakang pasar tepatnya di samping rel kereta api jurusan kota-tangerang, di sekitar rumah2 kumuh (jika kita menggunakan standar house bukan Home), tapi tidak bagiku inilah hunian, tempat saya melepas kepenatan, dari pada kost saya yang berasa rumah bukan hunian, disana ada teman2 sekampung saya, orang bilang disini adalah cirebon di tengah jakarta, saya bisa menggunakan bahasa ibu di sini, sebagaian besar sahabat2 saya berprofesi sebagai penjual ketoprak atau sekoteng, mereka berangkat berjualan di sore hari dan pulang di tengah malam, kadang iri terlintas di fikiran, begitu indah kehidupan mereka, mereka begitu bebas, mereka tidak terpatok tanggal, deadline, dan bla..bla...seperti pekerja kantoran, mereka tidak perlu mengisi form cuti untuk sekedar berlibur atau ada keperluan, mereka tidak perlu menunggu libur long weekend untuk pulang ke cirebon, mereka juga tidak perlu surat sakit ketika sakit, mereka mengontrol waktu mereka sendiri, pekerja kantoran segalanya anda terikat dengan aturan2....para pedagang itu memiliki insting alami manusia dalam bertahan hidup, insting para pemburu seperti nenek moyangnya dahulu ketika masih hidup di hutan belantara, insting yang hilang bagi para pekerja kantoran, mereka para pedagang..ketika mendapatkan hasil ketika berdagang secara langsung, hari itu juga mereka akan bertahan, bukan akumulasi gaji, bukan konsep sallary yang aneh ala kapitalisme yang menunggu 30 hari untuk menikmatinya, membayar gaji ketika keringat sudah sangat kering, atau bahkan sudah tidak berbekas karena habis oleh akumulasi kelelahan, jujur saya sekali lagi iri pada mereka..tidaklah salah jika kanjeng Rasul pernah bersabda

"profesi yang paling baik, adalah pedagang"

"profesi yang paling baik, adalah pedagang"

Dan setiap aku disini, di tempat ini maka aku berdoa, semoga Allah memberi kesempatan bagi saya untuk berada dalam profesi tersebut, profesi dimana saya bisa memerdekakan diri dari belenggu aturan2 aneh, berada dalam dekap kebebasan waktu, menikmati hari dengan tiupan angin yang berakata

"mari kita pulang, hari ini kau sudah lelah".

 Dan bercerita pada dinding-dinding kamar

"dinding kau bersamaku sekarang"

Berlarian dengan anak-anak kecil di sebuah kampung, di tengah pematang sawah dan berkata

"aku seusia kalian, karena aku bebas"

Dan berkata pada siang di hari jum'at

"Aku merindukanmu, karena jadwal tidak mengejarku lagi"

Berkata pada 1/3 malam

"kau sejuk, aku merasakan Engkau lebih dekat, semakin dekat"

berkata pada subuh dan matahari

" hemmm....dekaplah aku lebih mesrah"

aku merindukan itu......

Senin, 21 Juni 2010

paradigma dan cognito

Satu pagi di lima tahun yang lalu, gasibu tempat di tengah jantung kota bandung, lapangan di depan pusat pemerintahan propinsi jawa barat, menghadap tepat ke arah monumen perjuangan, dan jika di tarik garis lurus maka akan terbentur sebuah gunung yang menjadi legenda rakyat jawa barat, gunung tangkuban perahu..

Seperti biasa dingin adalah jiwa kota ini, namun dia semakin menipis ku rasa sejak 6 tahun lalu aku menginjakan tempat ini, untuk menetap lama, kabut sekarang sudah menjadi malu, meringkuk kisut di terjang polusi.

Ada kegilaan di pagi itu, kegilaan dua orang manusia, saya dan seorang sahabat, usianya tidak terpaut jauh dariku, dia lebih muda, namun wawasan berfikirnya telah melalang jauh dari raganya, raganya tidak mampu memenjarakan apa yang ada di otaknya, menerobos batas usia, menghantam kemapanan, merancuhkan logika2 konvensional, dan dogma2 yang telah terpasung selama ini atas nama intitusi, kami berjalan bersama pagi itu, sejenak melepas kantuk, dan melihat konsumerisme kota bandung di pasar minggu sepanjang gasibu sampai monumen perjuangan, entah berapa ratus juta uang yang berputar dari satu tempat ini, segala hal ada, dari baju bekas export sampai  barang2 bajakan yang bagi sebagian orang adalah bentuk perlawanan dari copyright yang di usung oleh kapitalisme dalam sebuah industri hak, bentuk kepemilikan pribadi yang di agungkan dan dilegalkan, dan sebagian yang lain berkoar2 bahwa pembajakan adalah hal haram, padahal negara ini saja lagu kebangsaaannya adalah hasil dari pembajakan, setidaknya itu yang dikatakan oleh remy silado seorang budayawan dan sastrawan Indonesia. kami berjalan belum cukup jauh, tiba2 dia menoleh ke arah saya

"hayang nguji mental teu?mau nguji mental gak?" tanyanya

"hayu lah, kumaha mane wee, nu peunting mah asoooy, ayo lah, gimana lo aja, yang penting asyik" jawabku dengan senyuman.

Seketika dia genggam tangan saya, dan kami pun berjalan saling bergenggaman tangan, sebagian orang yang melihat kami, memandang dengan tatapan yang aneh, sebagian yang lain berbisik-bisik entah apa yang mereka katakan, tapi yang pasti mereke mengira saya dan sahabat saya adalah pasangan homo, sebuah paradigma yang sudah melembaga dan mensimbolisasi diri dalam bentuk genggaman tangan, tapi entah kenapa ketika seorang perempuan saling bergandeng tangan kita menggapnya wajar, dua orang teman baik setidaknya itu yang ada di fikiran orang atau bahkan saya. selama perjalanan kami, kami saling pandang dan melempar senyum, dan pada akhir perjalanan kami tertawa lepas....kami seperti bebas, kami seperti telah berhasil memainkan paradigma orang, kami telah begitu banyak menipu orang selama perjalanan itu, kami mengontrol paradigma itu....

Yah kadang ketika pertama kali kita melihat sesuatu dan kita pun mulai mencoba menghakimi hal tersebut, mencoba untuk melakukan penghakiman2 dari simbol2, gerak, mimik, yang kita dapat dari informasi yang kita peroleh sebelumnya, dan kita merasa cukup dengan bekal itu untuk melakukan penghakiman, sekumpulan paradigma itu tidak mentolerir kita untuk mengenal objek lebih jauh, padahal sepenting apapun pandangan pertama itu tidak menentukan, setidaknya itu yang dikatakan magda peres kepada minke dalam novel bumi manusia karya alm. pram, dan itupun yang saya rasakan beberapa kali kecele dengan penghakiman pertama kali yang di tuntun oleh paradigma umum, ah orang seperti itu biasanya maling...ternyata dia lebih baik dari saya, jangan percaya sama orang yang berjanggut, dia pasti teroris...ternyata dia lebih shaleh dari pada saya.....paradigma2 yang ada disekitar kita tidak selamanya benar, Maka kenali terlebih dahulu sebelum kita menghakimi, pengenalan adalah sebuah proses yang berkelanjutan, terus menerus, karena diri bisa memungkinkan untuk berubah dalam satu kondisi tertentu, pendeknya manusia selalu berproses dan tumbuh beradasarkan pengalaman-pengalaman yang dia dapatkan..dia tidak berhenti kecuali pada satu titik kematian...


Pengenalan diri bagi saya adalah hal yang penting, untuk bisa melangkah jauh mengenal variable luar dari saya, orang di sekitar saya, tembok, kaleng di luar kostan saya, sapu yang tergeletak di sudut, monitor, listrik dan pada sampai ke Dzat yang hakiki, seperti sabda kanjeng Rasul ""Man arafa nafsahu faqad arafa rabbahu" kenali dirimu, maka kau akan mengenali Tuhanmu, tentu bukan seperti cogito ergo cum-nya descretes yang menelanjangi manusia hanya dari sisi intelektual saja, tapi pengenalan diri secara menyeluruh, baik intelektual, naluri, raga, jiwa, hal2 di luar diri samapai ke eksistensi Hakiki...hehe mulai ngaco dari paradigma ke pengenalan diri..senagaja saya sambung2in...

Dan akhirnya kami pun berhenti di sebuah masjid universitas padjadjaran, sengaja sedikit beristirahat, setelah puas memainkan paradigma orang2 yang ada di gasibu...kembali melihat wa kasmin dengan sapu lidinya coba mengusir daun2 yang gugur..usianya saya rasa dia sudah mengenali dirinya...terlihat dia bisa merawat masjid dan tanaman yang mungkin sudah menyatu dengan dirinya..diri sebagai diri..secara utuh....



Minggu, 13 Juni 2010

piala dunia....ah nanti saja

Di kantor sedang ramai,rekan-rekan kerja mengenakan jersey team sepak bola,yah inilah kegiatan fun factor yang biasa kantor saya lakukan untuk hari2 spesial,dan hari ini adalah hari opening world cup 2010,afrika selatan...

Seminggu sebelumnya teman2 sudah pada sibuk mencari tv tunner yang bisa digunakan di plasma..biar bisa nonton bareng katanya,maklum kantor kami ramai 24 jam ,untuk yang kebagian shift sore,maka alternatifnya nonton di kantor,sbagian yang lain sudah sibuk sebulan yang lalu bermain Pro evolution soccer 2010 di lcd komputer,karena ini juga saya jadi kecanduan main PES,padahal dulu waktu sekolah saya mencoba meghindar dari main PS,alasannya klise,gak mau ke ganggu sekolah..itu alasan diplomatis, sebenarnya alasan terbesar uang saku saya tidak cukup untuk ke rental PS hahah...tapi akhirnya memang frekuensi bolos saya lebih kecil daripada yang main PS, cukup 1 hari dalam seminggu bolos dengan alasan terlambat...dimana saya bolos bukan di PS tentunya, saya lebih suka bolos sendiri di kebun kakek, disana ada cabang pohon yang enak buat tiduran selebihnya saya expolre kebun,sok jadi arkeolog..kalau lapar buah mangga bisa jadi alternatif makan,atau singkong juga enak dibakar....halah ngelantur

Kembali ke pergelaran piala dunia event 4 tahunan ini sudah tidak terlalu menarik bagi saya,walau saya football addict,tapi saya bukan orang yang ambisius, semua moment yang ingin saya lihat dalam sepak bola sudah saya lihat,italia sudah menjadi juara dunia, saya sudah meelihatnya,inter milan juara LC juga sudah melihatnya,istilahnya event2 itu sudah bisa saya ceritakan ke anak cucu nanti,kans italia juga tipis dengan kekuatan yang saat ini, kekuatan gaek memang menguntungkan dalam hal pengalaman dan cara mengelolah tekanan di pertandingan seketat ini, namun bukan hal itu saja modal menjadi juara, dalam kompetisi seketat piala dunia, stamina memegang pernanan penting,kalaupun italia kmbali mnjadi juara..bagi saya adalah sebagai hadiah untuk menambah cerita saja ke anak cucu...

Lalu hal apa event yang belum saya lihat...yang paling ingin saya lihat adalah event dimana kapitalisme runtuh menjadi puing2 yang berserakan dan berdirinya one state khilafah/imamiah...sehingga tidak ada lagi yang bayi2 yang terbunuh tanpa pembelaan di gazza,tidak ada lagi kebingungan umat islam untuk mengadu terkait pembantain, tidak ada lagi exploitasi sumber daya alam oleh segilintir orang, tidak ada lagi perbudakaan ala outsourching, tidak ada lagi situs2 ala faithfreedom, tidak ada lagi sekat tembok pembatas, tidak ada lagi tki2 yang dianiyaya dan ribet ngurus vissa,semoga Allah menyegerakanya..amien

Senin, 07 Juni 2010

sedikit solusi untuk mereka...palestina dan dunia islam

Untuk kesekian kali israel mlakukan penyerangan ke gaza,yah walaupun ini sbenanyaa dilakukan mereka setiap hari,namun kali ini kapal mavi marmara yang diserang israel mnjadi fokus utama karena disana ada lsm dengan misi kmanusiaan dari berbagai negara termasuk indonesia,palestina kmbali menjadi perbincangan,seperti biasa kecaman dan kutukan dari berbagai negara terlontar ke israel atas penyerangan itu...bukan terkait penyerangan israel ke palestina yang menjadi asal muasal kenapa kapal tersebut ada disana..diperairan sunyi dan diserang...

Perbincangan tentang palestina di kantor menjadi topik utama,dengan bahasa yang sama,bahasa kemanusiaan kita berbincang tentang penyelesaian konflik ini....

Seorang teman mnyarankan untuk seluruh umat islam mengencingi israel,maka bisa dipastikan israel akan menjadi kuah air seni...hoohoh...ide yang bagus..ide lama,namun tetap menjadi hal yang menarik kalau hal ini bisa dilakukan...bukan mengenai kencingnya,tapi tentang bagaimana umat islam bisa bersatu untuk ikut dalam gerakan kencing di israel,bisa menjadi hal yang membanggakan di saat umat islam saat ini terpecah belah oleh nasionalisme...

bagaiamna dengan dimplomasi, selama bisa dilakukan diplomasi silahkan, namun sepertinya cara ini menjadi cara yang klise dalam kenyataannya, karena tlah begitu banyak diplomasi dalam bentuk perjanjian, namun tetap saja konflik ini masih berkecamuk, negara-negara yang tergabung di PBB dan OKI pun tidak mampu untuk mengendurkan arogansi israel dalam aksi brutalnya, sebuah realitas yang miris, PBB begitu cepat bertindak untuk negara lain, bagaimana Indonesia langsung di Embargo senjata karena kasus  timor-timur, iran langsung di Embargo secara ekonomi ketika melakukan perang teluk, vietnam dikucilkan..namun ketika hal2 tersebut menyangkut Israel dan amerika mereka bisa diam seribu bahasa, kalaupun dalam bentuk kecaman, sekedar basa-basi serta menggunakan kata yang diperhalus...

Teman yang lain menyarankan untuk melakukan pemboikotan produk2 israel lebih tepatnya zionis...produk yang telah nyata2 menyokong pendanaan israel seperti aqua,coca cola..dll,itu bisa dilihat di http://inminds.com/boycott-arsenal.html untuk listnya..hem..boleh juga..pemboikotan produk bisa menjadi salah satu alternatif gerakan membangkrutkan israel serta koorporasi kapitalis..tentu ini juga bisa menjadi gerakaan go green dalam penyelamatan bumi..loh kok bisa..yah bisa..klo kita gak beli aqua..maka air akan berhenti dikuasai oleeh segelintir orang dan menghilangkan komodifikasi air..air kembali menjadi barang yang bebas dari tangan produksi, kita tidak membeeli aqua berarti mengurangi limbah kaleng yang tlah merusak bumi,kita tidak membeli komputer baru berarti komputer lama tidak menjadi limbah eloktronik,kita tidak beli nokia baru..berarti kita tidak menambah limbah industri baru...klo gerakan mematikan lampu sehari saja mampu menghemat energi jutaan dollars,maka gerakan ini pun mampu membuat bumi lebih muda...bagaimana cara boikotnya..yah semampu kita..bukan berarti kita mengaharamkan tapi gerakan ini adalah gerakan moral..jadi semampu kita saja..klo saat ini masih menggunakan produk zionis..mari satu2 kita lepas...cintai produk dalam negeri..yakin deh produk dan ekonomi dalam negeri bakal lebih maju..dengan adanya pemboikotan ini......

tiba2 seorang temen ikut berteriak...mending kita jihad aja..perang disana.weks..hem..boleh juga..bagi yang mampu bisa kesana dengan peralatan tempur..bagi kalian para tentara mending kesana..mengimplementasikan latihan perang disana dari pada latihan mulu..tapi gak dipakai..coba hehehe..masa lawannya teroris mulu yang cuma satu,dua orang...yah jelas kalah teroris mah kaliannya ratusan klo penggrebegan...yah bagi kalian yang siap..ayo maju brperang disana..insyaAllah syahid..bagi yang merindukan,banyak berdoa....

Bagimana kalau kita membangkitkan kembali Khilafah sebuah institusi negara super power yang berlandaskan Islam sebagai akar negara tersebut..one state untuk seluruh muslim di dunia, apakah itu romantisme historis belaka karena rasa sakit hati muslim yang selalu berada pada titik nadir setalah institusi itu runyuh tahun 1924 di turki, tentu bukan karena keberadaannya adalah sebuah kenyataan walau dalam dimensi sejarah, tentu itu bisa dibangkitkan kembali melalui kesadaran umat muslim di dunia untuk berada pada satu intitusi negara, yang memberikan perlindungan bagi warga negaranya, dimana setiap nyawa,kehormatan dan harta berada dalam perlindungan bukan hanya untuk muslim saja tapi untuk semua warga negaranya yang tunduk akan aturan negara tersebut, bukan perlindungan basa-basi ala PBB dan OKI, yang hanya bisa mengcam dan mengutuk namun perlindungan dalam aksi nyata.....bagi yang merasa itu adalah romantisme sejarah saja...maka sama saja kita tidak percaya diri terhadap kekuatan kita terlebih kekuatan Allah yang memberikan sistem tersebut sebagai sebuah bentuk institusi formal menjalankan syariat-Nya.....

Atau kita kesana sama ikut dalam misi kemanusiaan...ini juga boleh..kalian para dokter saatnya mengabdi pada kemanusiaan bukan pada uang..skarang saat yang tepat untuk melunasi sumpah dokter kalian yang kalian ucap saat wisuda atau pengangkatan...menjadi relawan bagi warga palestina yang terserang penyakit atau cidera karena serangan brutal israel..saya yakin kalian adlah dokter yang bisa diandalkan disana....

Bagi yang kaya raya...saatnya sedikit rezeki kalian disumbangkan bagi mereka yang ingin berangkat berperang,misi kemanusiaan..ini waktu kalian terbuka untuk memodali mreka berangkat..daripada uangnya kalian simpan dideposito dan makan uang haram dari bungan deposito lebih baik di investasikan buat jalan ke surga..berdagang dengan Allah...Allah akan selalu membeli niat baik kita dngan pahala..amien...atau kalian buat produk2 tandingan zionis untuk memudahkan langkah orang2 yang ikut aksi pemboikotan produk zionis....

Buat temen2 yang gak bisa ngapain..cukup dalam shalat kalian sisipkan doa buat mereka dipalestina....kadang kekuatan doa lebih kuat loh...

Wah.. Banyak juga yah cara mensuport palestina...yah banyak selama kita mau..kata orang mah..banyak jalan menuju roma...karena kematian di sana bukanlah statistik semata.angka-angka yang terpampang,adalah angka yang nyata,angkat yang selalu bertambah setiap harinya,bagi kita satu aqidah,stiap muslim adalah bersaudara,satu tubuh,maka mari kita berbicara dengan bahasa aqidah bahasa persaudaraan untuk mereka di palestina dan perlu di ingat begitu bukan hanya palestina saja,banyak tempat dimana umat muslim menjadi objek pembantain,checnya,kirgistan,afganistan,moro, dan belahan bumi lainya..tentu mereka tidak bisa dilupakan karena nyawa mereka tidak lebih murah dari nyawa muslim di palestina,bagi temen2 agama lain...mari kita berbicara dengan bahasa kemanusiaan,bahasa yang lebih universal tentang manusia membantai manusia,hilangnya nyawa manusia karena sebuah arogansi....

Andai Aku Bisa...

hem....andai bisa, saya ingin kembali ke massa di mana saya melakukan hal tersebut pertama kali yang akhirnya menjadi candu sampai dengan hari ini, saya masih duduk di kelas 3 SD, ketika hal tersebut pertama saya lakukan...andai bisa kembali,maka ya Tuhan berilah mesin waktu, atau kirimkan saya doraemon di laci lemariku....anda itu bisa....

andai itu bisa, sudah 17 tahun berarti aku melakukan hal tersebut, hal yang membuatku sepanjang hari menjadi manusia kotor dan hina, menjadi sebuah trauma yang membayangi saya dalam setiap mimpi, saya ingin berubah dan kembali menjadi bersih...tertawa lepas..dan tidak pernah malu untuk datang kepada-MU...andai itu bisa..merubah hal yang telah terjadi....

andai itu bisa...maka saya akan berlari layaknya anak kecil kegirangan mendapatkan mainan baru dari ayahnya, mepurifikasi hari-hari, menjadi manusia baru seperti layaknya manusia-manusia suci, atau seperti bayi yang menangis untuk pertama kali, namun membuat orang tuanya bahagia, menandakan bahwa anaknya terlahir normal.....

andai itu bisa, tapi saya yakin itu bisa, saya tdk perlu mesin waktu untuk menjadikan hal tersebut menjadi sebuah realitas, saya hanya butuh pengampunan Allah dengan Istighfar yang saya penjatkan dan keyakinan saya tidak akan melakukannya kembali, karena saya tahu Allah selalu memberikan milyaran pintu maaf bagi hamba-Nya yang datang dengan permintaan maaf...karena Allah.......maka tetapkanlah hati saya untuk merubah hal tersebut dan menghapus dosa-dosa saya..maka saya akan berjanji memulai hal baru dengan keyakinan teguh melepas candu itu dari saya, walau bukan membunuhnya namun setidaknya mampu memenjarakannya di tempat yang paling jauh dari diri saya.....amien


astaghfirullah....astaghfirullah....astaghfirullah....astaghfirullah....astaghfirullah....astaghfirullah....





Sabtu, 05 Juni 2010

Selamat Datang di Dunia Imajinasi

seorang gadis dengan begitu nikmatnya melumat dan terus menjilat wafer coklat yang digenggammnya, dia memperlihatkan mimik muka begitu bahagia ketika memakan wafer tersebut, sehingga dunia di sekililingnya menjadi hilang dan tiba2 berubah menjadi lautan warna serta hujan wafer dari langit...waaah..nikmat sekali...yah itulah iklan kita lihat sehari2 menawarkan sebuah imaji semu, pada faktanya ketika kita membeli wafer tersebut apakah dunia akan berubah menjadi berjuta warna, kita yang sedih berubah menjadi bahagia,bisa melupakan begitu banyak masalah yang menggelayuti hidup -tidak sama sekali-, tapi kita menikmati itu semua, kita tidak perlu untuk pergi kemana-mana ,untuk hanya menghilangkan stress serta kelelahan dalam rutinitas sehari2, pada faktanya kita tidak butuh untuk pergi berekreasi ke sebuah desa terpencil dengan udara sejuk dan jauh dari kebisingan serta polusi kota, cukup design ruang yang nyaman dengan AC dan beli-lah Televisi serta audio visual yang modern maka itu sudah cukup untuk menghadirkan kenyataan dalm kotak ajaib, yang memaksa masuk untuk menerima bahwa imaji tersebut adalah sebuah kenyataan, sejak kecil dalam dunia modern ini kita telah di latih untuk menerima sebuah imajinasi menjadi sebuah kenyataan dalam ruang tekhnologi, suara yang disambungkan via seluler, ngobrol dengan menghadirkan teks2 sehingga imajinasi mampu mengelabuhi dan mereduksi perasaan...sebuah relasi nyata  sosial antar manusia yang ditransformasikan oleh relasi imaji, sehingga manusia tidak lagi masuk kedalam lingkungan alami dan terkotakan dalam sebuah ruang....dan tentunya menjadi bentuk yang lebih pasif dan teralienasikan, hanya sekedar sebagai pengamat atau penonton dalam khayalan imajinasi hidup mereka

kemajuan tekhnologi telah mendorong manusia berada pada titik ini, titik dimana imajinasi menjadi tampilan nyata yang mentransformasikan dirinya untuk sebuah realitas, melewati batas indra dan terus berakumulasi sehingga menjadi sebuah tatanan sosial baru yang meruduksi para individunya, yang mengealienasikan para indvidunya, dalam dunia imajinasi ini manusia sedikit demi sedikit kehilangan rasa, kesadaran. dan menumpulkan insting alami manusia, manusia bukan lagi sosok sosial yang dinamis tetapi menjadi sosok sosial yang statis, sehingga gerakan2 akan menjadi simulacra belaka dan wacana tanpa implementasi nyata, hanya menjadi wacana yang wah nan fatastic namun kehilangan roh dalam implementasi nyata...

jika ini terus ternjadi dunia dimana imajinasi menjadi  pondasi dalam masyrakat modern ini, maka bersiaplah menumakan dunia simulacra dunia yang hanya mempresentasikan realitas, kebenaran bisa menjadi sebuah realitas yang sunyi, yang mungkin akan direpresentasikan oleh pencitraan media, bila ini terjadi maka bersiaplah kita untuk menjadi manusia yang terlepas dari akar kenyataan..dan berada dalam ruang gelap menikmati secangkir kopi didepan layar flatron 41 Inch yang menampilkan kenyataan dalam ruang imajinasi....

selamat  menikmati imajinasi kawan.....lalu kseruput lagi kopi dan kuhisap rokok sebagai sesuatu yang tersisa dari sebuah realitas


*simulacra:dicetuskan pertama kali oleh Jean Baudrillard, salah seorang filosof Perancis yang terkenal. Simulacra dapat diartikan sebagai tanda/simbol yang dibuat di media atau budaya untuk mempersepsikan realitas.Menurut Baudrillard, pada masyarakat modern, kenyataan telah digantikan oleh simulasi kenyataan, yang hanya diwakili oleh simbol dan tanda




.

Jumat, 04 Juni 2010

hipster mereduksi kontra-kultural

Pernah melihat kaos bergambar "Che Guevara" dengan warna pink, saya pernah melihatnya di sebuah kopaja jurusn kaliders-grogol, kaos itu dikenkan oleh pengamen jalanan, saya tidak tahu maksudnya apa, mungkin saja si pembuat baju ingin menjadikan che sosok yang lebih romantis, seromantis film2 telenovela di negaranya casandra atau talia..... : ), dulu waktu dibandung sempat berdiskusi tentang apakah pembuatan stuff itu perlu untuk sebuah media propaganda, dan ada temen yang berkelakar..
"jangan ah,entar foto gw terpampang di kaos, dan di anggap anak band...bukan anak REBEL....seperti che guevara"
dan kami pun tertawa terbahak2....
kalau kata teman saya itu adalah budaya hipster, eits hipster disini bukanlah celana jeans ketat yang ujungnya lancip sampai gw bingung apa gak susah tuh msukin kakinya.....hipster adalah fenomena budaya yang terjadi setelah kooptasi dan koomidifikasi dari konta-kultural (dandelion-zine), kontra-kultural pada awalnya adalah sebuah sikap penolakan terhadap budaya mainstream, namun pada perjalanannya para kaum kapitalis melakukan koomodifikasi serta kooptasi terhadap budaya konta-kultural ini menjadi sebuah budaya tanpa budaya, budaya tanpa roh, mencabut semangat konta kultural sendiri dan merubahnya menjadi sebuah budaya komsumresime belaka serta euforia estetika tanpa makna perlawanan sedikitpun.
Untuk menjadi seorang yang dianggap kontra-mainstream hanya cukup dengan membeli dan memakai aksesoris/stuff yang biasa dipakai oleh komunitas kontra-kultural dan jeng...jeng....jeng....jadilah dia sebuah invidu yang tergabung dan di cap kontrakultural..identitas instan yang bisa dibeli layaknya mie instan di warung2...tanpa perlu dia melakukan perlawanan atau membaca ratusan buku untuk mengerti bahwa sistem kapitalisme adalah sistem yang telah menghancurkan kebudayaan manusia...cukup membaca panduan dandanan yang di sodorkan oleh MTv sebagai pesohor atau majalah Gadis sebagai petanya....dan bermunculanlah identitas-identitas palsu.....yang mengatasnamakan perlawanan dan ini berlaku pada sistem budaya dan identitas apapun, kapitalisme akan selalu mencoba untuk melakukan reduksi terhadap hal2 yang memang dianggap mampu memberikan kapital lebih banyak dan menjadikannya akumulasi kapital baru, tanpa peduli budaya tersebut adalah budaya perlawanan terhadap kapitalisme sendiri...dalam kasus budaya hipster maka distro yang menjadi media akumulasi kapital yang cukup efektif dalam melakukan detruksi terhadap makna-makna kontra-kultural saat ini....
yah menurut saya memang pemikiran adalah hal yang terpenting dalam membentuk sebuah identitas bukanlah sebuah style...karena pemikiran lah nantinya yang akan membentuk sebuah aksi, membumikanya dalam sebuah gerak, walaupun sytle perlente jika dia punya pola fikir melawan dia tetap akan terus melawan, tentu kita bisa lihat bagaimana seorang Rasulallah juga tidak anti kemampanan, dia tetap berpakain rapih, bersosialisi, dan hidup seperti layaknya manusia lain, namun yang membedakan adalah pola fikir beliau, atau para punggawa revolusi iran,seperti ali khomaeni,ali syariati dan lain2 mereka tetap elegan, karena memang pola fikirlah yang menentukan tindakan manusia, so kita sebagai seorang muslim semoga tetap berada dalam pola fikir islami tidak lepas dari akar rumputnya tetap kokoh sehingga memancarkan prilaku yang islami juga, karena Islam dari awal memang bukan agama symbol, bukan agama yang hanya jargon tapi agama yang implementatif yang mengharuskan penganutnya mengimplementasikan pola fikir islaminya menjadi sebuah gerak amaliyah, Islam bukan hanya sekedar baju koko,peci, atau sorban,emblem dengan bendera palestina atau tulisan tauhid, gambar mujahid di kaos,pin2 anti demokrasi atau rise Islam....bukan hanya sekedar menutup aurat..tapi lebih luas dari itu....dan kita akan mengetahui keluasaan itu ketika kita mampu mengimplementasikannya di dalam kehidupan melepaskan roh simbol2 tersebut dalam gerak yang nyata....karena kita hidup bukan di belakang tameng simbol2 atau jargon....



istilah Marxist komodifikasi adalah suatu bentuk transformasi dari hubungan, yang awalnya terbebas dari hal-hal yang sifatnya diperdagangkan, menjadi hubungan yang sifatnya komersil. (http://www.marxists.org/glossary/terms/c/o.htm).

Kamis, 03 Juni 2010

kisah yang hilang.....

Beberapa bulan ini entah saya seperti kehilangan gairah untuk menulis, setiap menulis di tengah jalan selalu buntu, dan kemudian akhirnya merenenung setelah itu CTRL+A dan DELETE, seperti itu saja, atau beberapa tulisan di Dopod saya setengah jadi, tapi entah kemana arahnya saya juga tidak tahu, bahkan beberapa kali tulisan setengah jadi itu hilang terhapus setelah saya melakukan emptystorage pada Hp saya.
tentu bukan karena saya seorang penulis hebat dimana tulisan saya selalu dinantikan, tapi bagi saya menulis adalah sebuah pelepasan ide serta emosi yang ada di otak saya kemudia ide itu terkekang dalam bentuk huruf-huruf, egois juga...saya melepaskan mereka untuk terpenjara dalam ikatan huruf, dalam satu hal sudah jadi yang tidak bisa lagi melompat-lompat, bebas, dalam fikiran yang terkadang membuat saya kadang hilang kesadaran dengan berbicara dengan mereka dalam bentuk imajinasi, tapi itu menarik..mungkin karena itu juga saya jadi malas untuk menulis...dengan membiarkan mereka berdansa meramaikan suasana otak dengan instrument yang mereka pilih sendiri.....

Atau mungkin kemalasan saya lebih diakbitkan oleh tohokan seorang sahabat bahwa tulisan yang menarik adalah tulisan yang merepresantasikan diri penulis, dimana penulis terlibat aktif dalam cerita yang ditulisnya, bukan hal yang fiktif dimana tulisan menjadi dunia yang dibuat penulis untuk melarikan diri dari hal-hal yang tdiak mampu dilakukan oleh penulis dalam dunia nyata, seperti tulisan tentang perlawanan namun sang penulis adalah orang yang melihat bukan orang yang melawan...yah seperti kita mengetahui sebuah begitu detail sebuah tempat namun kita belum pernah kesana.....sebuah fiksi belaka....

dan begitupun saya.......menjadi malu terhadap huruf-huruf yang tertata dan membelenggu ide2...mungkin suatu saat ketika ide2 itu menjadi sebuah hal yang nyata..maka dia akan lahir sendiri..baik melalui tulisan atau kisah2 yang nanti akan diceritakan pada anak-anak saya sebelum mereka tidur...dan terus berlanjut menjadi sebuah legenda..dan orang lain akan menulis tentang saya dan apa yang saya lakukan dalam ide2 perlawanan terhadap kapitalisme global.....menulisnya dan menjadikan dia sebagai orang yang melihat bukan orang yang melawan.......sebuah tulisan yang lahir dari rahim orang lain....

 

Surga Bumi Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers