Sabtu, 05 Juni 2010

Selamat Datang di Dunia Imajinasi

seorang gadis dengan begitu nikmatnya melumat dan terus menjilat wafer coklat yang digenggammnya, dia memperlihatkan mimik muka begitu bahagia ketika memakan wafer tersebut, sehingga dunia di sekililingnya menjadi hilang dan tiba2 berubah menjadi lautan warna serta hujan wafer dari langit...waaah..nikmat sekali...yah itulah iklan kita lihat sehari2 menawarkan sebuah imaji semu, pada faktanya ketika kita membeli wafer tersebut apakah dunia akan berubah menjadi berjuta warna, kita yang sedih berubah menjadi bahagia,bisa melupakan begitu banyak masalah yang menggelayuti hidup -tidak sama sekali-, tapi kita menikmati itu semua, kita tidak perlu untuk pergi kemana-mana ,untuk hanya menghilangkan stress serta kelelahan dalam rutinitas sehari2, pada faktanya kita tidak butuh untuk pergi berekreasi ke sebuah desa terpencil dengan udara sejuk dan jauh dari kebisingan serta polusi kota, cukup design ruang yang nyaman dengan AC dan beli-lah Televisi serta audio visual yang modern maka itu sudah cukup untuk menghadirkan kenyataan dalm kotak ajaib, yang memaksa masuk untuk menerima bahwa imaji tersebut adalah sebuah kenyataan, sejak kecil dalam dunia modern ini kita telah di latih untuk menerima sebuah imajinasi menjadi sebuah kenyataan dalam ruang tekhnologi, suara yang disambungkan via seluler, ngobrol dengan menghadirkan teks2 sehingga imajinasi mampu mengelabuhi dan mereduksi perasaan...sebuah relasi nyata  sosial antar manusia yang ditransformasikan oleh relasi imaji, sehingga manusia tidak lagi masuk kedalam lingkungan alami dan terkotakan dalam sebuah ruang....dan tentunya menjadi bentuk yang lebih pasif dan teralienasikan, hanya sekedar sebagai pengamat atau penonton dalam khayalan imajinasi hidup mereka

kemajuan tekhnologi telah mendorong manusia berada pada titik ini, titik dimana imajinasi menjadi tampilan nyata yang mentransformasikan dirinya untuk sebuah realitas, melewati batas indra dan terus berakumulasi sehingga menjadi sebuah tatanan sosial baru yang meruduksi para individunya, yang mengealienasikan para indvidunya, dalam dunia imajinasi ini manusia sedikit demi sedikit kehilangan rasa, kesadaran. dan menumpulkan insting alami manusia, manusia bukan lagi sosok sosial yang dinamis tetapi menjadi sosok sosial yang statis, sehingga gerakan2 akan menjadi simulacra belaka dan wacana tanpa implementasi nyata, hanya menjadi wacana yang wah nan fatastic namun kehilangan roh dalam implementasi nyata...

jika ini terus ternjadi dunia dimana imajinasi menjadi  pondasi dalam masyrakat modern ini, maka bersiaplah menumakan dunia simulacra dunia yang hanya mempresentasikan realitas, kebenaran bisa menjadi sebuah realitas yang sunyi, yang mungkin akan direpresentasikan oleh pencitraan media, bila ini terjadi maka bersiaplah kita untuk menjadi manusia yang terlepas dari akar kenyataan..dan berada dalam ruang gelap menikmati secangkir kopi didepan layar flatron 41 Inch yang menampilkan kenyataan dalam ruang imajinasi....

selamat  menikmati imajinasi kawan.....lalu kseruput lagi kopi dan kuhisap rokok sebagai sesuatu yang tersisa dari sebuah realitas


*simulacra:dicetuskan pertama kali oleh Jean Baudrillard, salah seorang filosof Perancis yang terkenal. Simulacra dapat diartikan sebagai tanda/simbol yang dibuat di media atau budaya untuk mempersepsikan realitas.Menurut Baudrillard, pada masyarakat modern, kenyataan telah digantikan oleh simulasi kenyataan, yang hanya diwakili oleh simbol dan tanda




.

0 comments:

Posting Komentar

 

Surga Bumi Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers