Minggu, 08 Mei 2011

Tidak Adil:kita belum mengenalnya

Saat itu saya masih tertidur, setelah seharian bekerja, ayik bermimpi, saya lupa detail mimpinya seperti apa, yang pasti saya terbangun oleh getar HP dari Notifikasi sms yang masuk, sedikir bermalasan saya buka isi sms, oh teman saya yang sms

 
"Osama b.laden meninggal (alJazeera). gosip atau fakta ni?" begitu kira2 isi smsnya

 
sedikit bermalasan, karena biasanya berita di TV lebih banyak kebohongan daripada sebuah kebenaran, seperti kata jerry d.grey "bukan apa yang mereka beritakan, tapi apa yang mereka tutupi" setidaknya itu tabiat media saat ini, akhirnya saya balas smsnya (masih belum percaya osama meninggal)

 
"hehehhe teuing can ningali/hehehe, gak tahu, belum lihat beritanya"

 
"Lihat Metro Tv gak?ini sekrang live aljazeerah" dia kembali membalas



"weleh...ndak euy, saya bingung jg menanggapinya, osama ada atau tidak aja gw masih bingung, tapi klo benar


semoga Allah memberikan tempat yang terbaik bagi beliau" balas saya


"amiiin" dia mengakhiri smsnya

 
saya kembali tertidur, saya anggap berita itu angin lalu, karena sudah beberapa kali amerika merilis kematian osama namun semuanya hanya rekayasa, saya jugamasih mengaggap bahwa osama adalah rekayasa, sebuah konpirasi, sebuah tokoh fiktif yang dibuat untuk mendeskriditkan islam, sampai dimana berita kematian osama mulai santer, saya sedikit penasaran, apakah benar asumsi-asumsi saya mengenai osama, saya (sebagian besar dari kita) merasa tidak memberikan keadilan kepada osama, kita mengenalnya melalui musu-musuhnya, melalui info-info yang diberikan media barat kemudian dicaplok media lokal, terkait keterkaitannya dengan pemboman WTC, kita hanya mengiakannya saja, dari banyaknya keanehan pun akhirnya kita mewajarkan dan mengiyakan, tentang bahwa dia agen CIA dan pernah bekerja sama dengan amerika yang saat ini musuhnya pun, kita mendapatkannya dari media yang lagi2 mencaplok informasi itu dari musuh-musuh osama atau amerika, tentang keterkaitannya dengan sejumlah aksi teror baik diluar atau didalam negeripun itu kita dapat dari musuh2nya yang hanya menunjuk hidung osama sebagai kambing hitam atas ketidakmampuan mereka mengungkapkan sejumlah aksi teror, padahal hanya sedikit realese dari al-qaidah yang mengiyakan tentang keterkaitan beberapa aksi yang tersebut. pernahkah kita merasa bahwa kita terlalu banyak mengahakimi osama padahal kita tidak pernah mengenalnya dari sahabat2nya atau mengenal dia langsung, berbicara langsung, padahal kita semua tahu bahwa tidak adil dan sangat tidak objektif menerima deskripsi seseorang dari musuhnya, seperti diri kita tidak akan menerima deskripsi diri kita dari musuh kita atau bahkan dari orang lain yang tidak pernah mengenal kita secara langsung. tapi kita tetap menghakimi dengan segala caci maki, yang saya tahu sayapun masih belum sanggup untuk menggadaikan uang milyaran untuk berada didalam medan pertempuran untuk sebuah keyakinan. marilah kita diam jika kita tidak mengenalnya....itu lebih adil

Kamis, 10 Maret 2011

ah saya juga membosankan kok

kemarin saya di tag sebuah note eh dua buah ding oleh seorang temen, dengan asyiknya teman saya memberi judul "renungan sebelum bobo", hahha...saya sudah berfikir tulisan yang di tag isinya akan sedikit membosankan mengenai nasehat-nasehat, yang biasa saya lihat di kultum pagi (harusnya saya tidak perlu bosan untuk mendengarkan nasehat-jangan ditiru-), dan memang saya tidak bsia tidur malam itu...huft...karena seharian kegiatan saya sungguh sangat membosankan----tidur----, melek sedikit, menerawang, kembali tidur, melek lagi melihat jam, melihat tv, tidur lagi, seperti membosankannya status-status FB yang saya baca.

setelah saya lihat tulisan...walah bikin muntah, padahal saya belum membaca, cukup melihat ribuan karakter yang begitu mini di HP saya, yah itu sudah cukup membuat saya muak, apalagi dengan bahasa inggris, sempat terfikir, apa seh maunya temen gw ini? mau membunuh gw dengan tugas membaca tulisan mini ribuan karakter dan sulitnya saya memahami bahasa inggris, parah lo.....

saya scroll ke bawah untuk melihat pa komentar teman2 gw, berharap ada yang memberikan sedikit kesimpulan apa isi tulisan tersebut, ternyata sahabat gw cukup baik, di kolom kmentar dia dengan baik hati menterjemahkan bahasa inggris tersebut, huft......akhirnya lo ngerti gw juga....

semakin dibaca, semakin menarik.....dan jedaaaaar...gw tertampar..., saya sebelumnya tidak merasa tertampar seperti itu dengan bahasan yang sama yang dia berikan mengenai spactacle, mengenai ide2 agung yang hanya ada di labirin otak kita, atau tulisan2 kita, disukusi-diskusi kita, namun miskin realisasi..itu tidak memberikan cukup tamparan bagi gw, karena bagi gw diskusi, menulis, berfikir adalah salah satu cara untuk merealisasikan ide2 agung tersebut...gampangnya dengan menulis atau diskusi, saya berharap jika saya tidak bisa meralisasikannya, maka orang lain yang memabca atau yang saya ajak diskusi akan merealisasikannya...hahahha.....egois banget..dan sedikit pengecut..tapi setidaknya saya mempunyai sedikit alasan dan pembenaran untuk berada pada labirin spactacle...

namun untuk tulisannya kali ini memberikan tamparan yang cukup membuat saya terdiam, dan gw mengatakan "semua (beberapa) yang saya lakukan ternyata memang membosankan", setidaknya ada dua hal yang membuat gw tertampar dari tulisan yang berjudul "politik kamu memboankan" yang memang disadur entah dari mana, tapi jelas sang penulis ada sosialis sejati ( ah apa untungnya saya mengkotak-kotakan).

yang pertama adalah cara kita melakukan gerakan politik yang saat ini dilakukan adalah cara-cara yang sangat membosankan, melakukan diskusi-diskusi seolah intelektual namun lupa cara menerapkannya, lebih senang dengan simbol-simbol sehingga gerakan itu lebih terlihat artifisial, datang ke toko-toko buku kemudian berakhir pada kumpulan diskusi, membahas dan mengepul bersama asap rokok...lalu bagimana mereka bisa tertarik denganc ara berpolitik seperti tersebut, walaupun saya juga punya sedikit sanggahan untuk cara menarik dan menyenangkan itu akan berakhir pada diri kita sendiri, bukan orang lain yang menilai, namun jika outputnya adalah apakah gerakan itu akan menyenangkan atau menarik orang lain, maka boleh jadi orang lain adalah magnet utama untuk menentukan cara kita berpolitik...hahahha jadi sedikit pragmatis, bisa jadi hal2 yang di atas saya sebutkan adlaah bukan hal2 yang membosankan tentunya bagi orang lain...tapi bagi gw itu membosankan dan itu yang menampar gw.....


yang kedua, adlaah bagaimana kita menikmati politik kita, ah sebagain besar dari kita yang berpolitik tidak lebih adalah sebtas kewajiban, kewajiban sebagai seorang warga negara yang baik, yang patriotik hingga mempecundungi para politisi busuk dalam tulisan2nya, atau suatu kewajiban sebagai penganut agama yang ideologis yang cukup dengan mengatakan "ini adalah perintah Tuhan", lalu kita menjadi begitu rigid, menurut tulisan tersebut, pergerakan haruslah membawah roh kesenangan kita, bukan hanya sebatas kewajiba, sehingga kita bisa menikmati detik demi detik prosesnya, seperti pemuda yang jatuh cinta pada jihad, detik demi detik dia melakukan prosesnya dengan senyum bukan dengan wajah kaku, menikmati, atau seperti tokoh V dalam V for Vendeta yang menikmati pemboman big ben dengan alunan musiknya, atau seperti tokoh joker dalam the dark night yang melakukan kejahatan bukan karena alasan uang, tapi karena dia menyukai kejahatan itu sendiri, menyukai keanarkian, atau seperti seorang ahli shalat yang geitu khusyu melakukan setiap gerakan sholat, begitu menikmatinya karena kecintaanya bertemu dengan Sang penciptnya....mungkin untuk alasan itu membuat gw tertampar habis...yah terlalu banyak kita melakukan hal2 hanya karena sebuah alasan kewajiban, namun tidak pernah mau untuk berusaha membuat kita jatuh cinta, dan akhirnya menikmatinya......untuk hal ini saya menikmati tulisan tersebut....dan tersenyum..ah saya ingin seperti anak kecil yang bermain, namun bukan dengan robot2 itu..saya akan bermain dengan semua yang saya tahu dan membumikannya....mulai dari hal yang kecil...."bahagia membuat orang disamping saya tersenyum dan tertawa, bahagia membuang krikil tajam dijalan, bahagia melihat senyuman ibu, bahagia merakit bom dan meladakan di parlemen amerika, bahagia memberi kumis dan sedikit codet di foto obama, bahagia dan bahagiaaaaaaaa....aku terbang


*maaf ya den...gw tafsirin bebas semua...yang penting saya senang

Selasa, 25 Januari 2011

mari mengejar mereka

sebuah pesan masuk di inbox  FB dari sahabtaku, sudah 2 hari mengendap, karena memang, saya selalu lupa untuk membacanya,  juga dikarenakan koneksinya yang lemot minta ampun, setiap membuka menu inbox selalu ngeblank (curhat mengenai koneksi internet indonesia neh......memang iklan adalah penipu, walau kita sadar harga tidak pernah bohong)...

di pesan itu tertulis untuk dia mengunjungi blognya (promosi blog neh).....akhirnya saya meluncur ke sana, ke link blog yang dia berikan, beberapa tulisan sudah terpampang rapih, dan tentu juga design blog yang elegan, sedikit tersenyum, design blog sahabat2ku dan saya sendiri dominan berwarna hitam...ada apa dengan hitam? ah tidak tahu, karena bagi saya sendiri hitam adalah elegan....padahal dalam sebuah dogma hitam adalah lawan dari putih, hitam mewakili kejahatan, dan putih mewakili kebaikan....tapi bae lah, dah itu persepsi manusia saja....


kembali ke blog teman saya, tentu saya tidak mau berpanjang ria mengomentari tentang design blog, karena saya sendiri bukan designer yang baik, saya hanya tercengang dengan tulisan-tulisannya, dan tentu tulisan dari sahabat2 lainnya yang saya kunjungi, tentang pemikiran mereka, tentang mereka bertutur mengenai tafsir mereka mengenai kehidupan, kadang saya harus mengerenyitkan dahi dengan kata2 yang saya tidak kenali maknanya, yang memaksa saya untuk membuka mbah google untuk mengartikannya, mereka begitu banyak menemukan hal baru, lalu mereka memberikan pendapat mereka sendiri tentang hal-hal baru tersebut, ahhhhhh...membuatku begitu iri....membuatku menjadi sangat kecil..huft telah begitu jauh saya tertinggal, telah begitu banyak pengetahuan yang tidak bisa saya jangkau sedangkan mereka mampu, telah begitu banyak buku yang mereka baca, sedangkan saya hanya bisa diam, dan stagnan, begitu banyak diskusi yang mereka jalani, yang membuat otak mereka terus berjalan dan bergerak untuk mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru kemudian membenturkannya......saya ingin berteriak "saya iri akan semuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa itu"


saya pernah merasakan hal itu, merasakan suasana dimana setiap hari saya mendapatkan hal baru, membaca buku baru, melakukan diskusi2 kecil untuk menguji pendapat saya, kemudian mendapatkan konklusi baru tentang sebuah pengetahuan, membuat otak saya terus berjalan bahkan ketika sebelum istirahat, hal yang terfikirkan adlaah bagaimana memecahkan pengeetahuan2 itu, berdiskusi dengan diri sendiri untuk mempersiapkan benturan2, saya sangat rindu hal itu...walau kadang membuat panas kepala saya...tapi menyenangkan.......

saya hanya berdoa semoga saya mendapatkan hal iut kembali, hal yang telah dirampas oleh sebuah kesibukan duniawi, kesibukan yang hampa, kesibukan untuk hidup....bukan kesibukan untuk mati.......kesibukan yang stagnan yang tidak berlari......dan nanti saya akan mengejar kalian sahabt2ku....mari kita berdiskusi kembali menemukan hal2 baru.....semoga kalian terus menuangkan pemikiran2 kalian di blog, sehingga syaa bisa tahu sampai mana saya harus mengejar, ketika kita bertemu, dan berdiskusi kembali...kita berada pada frekuensi yang sama.......untuk memahami ide2 pemikiran kalian...bukan seperti yang lalu2 saya hanya bisa terbengong, karena saya tidak tahu apa yang kalian bicarakan?
hoooooo blog lo keren man.....




Kamis, 20 Januari 2011

Saya Dan DENSUS

Perbincangan panjang itu memang telah meluluhkan rindu, gelak tawa, serta diskusi berat dengan pembawaan ringan telah membawa kami kembali ke sebuah waktu dimana kita melakukan hal itu setiap hari, tidak banyak berubah kecuali perbincangan tentang mereka istri atau anak-anaknya, yang dahulu adalah pembicaraan khayalan dan harapan, kini telah menjadi sebuah kenyataan.....

Namun memang kita kembali tidak bisa membeli waktu, pembicaraan hangat itu akhirnya harus diakhiri dengan seteguk kopi yang dihidangkan tuan rumah, kemudian satu-persatu kami pergi, kembali menyelami hari-hari.....itu pertemuan singkat saya dengan sahabat2 lama...jika ada yang berfikirian kami sekian lama berpisah dan tidak berkomunikasi, salah, kami sering melewatkan komunikasi di dunia maya, dunia penuh kebohongan, dunia manipulatif, bercengkaram dengan suara palsu yang dikirimkan melalui frekuensi nirkabel, atau sekedar bermain dengan text di dunia itu, satu hal yang menajdi pelajaran, tidak ada yang lebih indah dari  sebuah pertemuan ragawi.......

Perjalanan panjang pulang pun dimulai, sekitar jam 22.00 saya pulang dari pertemuan indah itu, sembari ditemani hujan, angkot yang saya tumpangi hanya diisi oleh 3 penumpang dan satu-satu mereka turun tinggal saya sendiri, untuk menhana dingin saya mengepulkan asap rokok yang sedari tadi saya tahan karena rasa tidak enak ddengan penumpang lain, walau jelas, saya kedinginan dengan modal selembar kaos di badan dan suhu udara depok tidak jauh berbeda dengan bandung, namun memang, kadang etika lebih utama dari sebuah keegoisan belaka, walau harus sedikit menderita..bukankah itu adalah sebuah bumbu yang biasa didramatisasi dalam hikayat2

Saya melamun, meresapi kembali tentang diskusi kami yang ngalor-ngidul, namun dari sekian banyak topik diskusi, fikiran saya memilih sebuah topik yang dari tadi terus membuat saya gundah, topik yang berawal dari penangkapan seorang teman oleh pasukan anti teror, densus 88, saya tidak mengenal dia langsung, dia diringkus di solo. sudah lebih sebulan dia dipenjarakan dengan tuduhan menyimpan peluru, seorang teman bercerita mengenai keadaannya serta intimidasi yang dilakukan oleh densus 88 terhadapnya, yang memang jauh dari nilai kemanusiaan, kamipun bersama sepakat bahwa ALL DENSUS ARE BASTRAD, tentu bukan karena perlakuan itu diterima oleh sahabat kami, namun memang tindak-tanduk densus kadang terlalu over acting, melakukan pengrebegan, melakukan tembak mati ditempat, maslah intimidasi di penjara mungkin sudah menjadi rahasia umum di sebuah institusi penegak hukum

Saya termenung...
Kemudian mencoba berandai-andai......

andai saya berada di di posisi Densus, apakah saya akan melakukan hal yang sama?
tentu ini bukan hanya sekedar pertanyaan yang lantas dijawab dengan bilang "tidak" tanpa memperhitungkan semua  konteks  dan situasi yang melingkupi si densus, tentang fikirannya mengenai tekanan yang dilakukan oleh atasan mentasnamakan SOP, tentang menghidupui keluarganya, tentang ketidaktahuan dia akan hukum islam, ketidakmampuan dia untuk melawan sistem, dan segala bla..bla..blaa lainya...

dan tentu juga pengandaian itu juga bukan untuk memaklumi apalai membenarkan semua tindakan tersebut, tapi pertanyaan dari pengandaian tersebut adalah sebuah cambuk bagi saya, karena pada dasarnya banyak dari kita berada dalam posisi yang sama dengan sang densus, posisi  kita seperti berada pada bagian dimana kita tidak bisa memilih dan tunduk, ah kasus kecil saja, kita mengetahui bank adalah institusi riba, namun saya dan mungkin yang lain masih memiliki rekening di institusi tersebut dimana sebenarnya telah melanggengkan instuti itu...sebuah intitusi yang telah membunuh banyak manusia, yang telah menghancurkan sebuah negara, jika saya dianggap terlalu mengada-ada, saya kasih contoh...bukankah bank dunia adalah sebuah institusi yang menghancurkan negara2 berkembang mejadi negara yang chaos, yang akhirnya menjadi tragedi kemanusiaan....atau hal2 lain kita tidak bs pergi ke sebuah medan perang sesungguhnya di negeri dimana muslim dibantai, kita terus bekerja pada perusahaan2 yang mungkin mendanai pembantaian tersebut, dan kita berujar bahwa ini untuk menghidupi anak istri, bukankah menjadi sebuah alasan yang sama pada konteks yang berbeda ketika densus menjawab pertanyaan

"kenapa mereka tidak keluar dari kesatuan itu?"

yang mungkin mereka pahami bahwa membela negara adalah bagian dari sebuah nilai ibadah, ketika mereka menjawab pertanyaan tentang sebuah landasan keagaman, dan kita akan pandai untuk membantah semua alasan-alasan tersebut dengan ratusan dalil......namun untuk semua itu kita berada dalam posisi yang sama den, kecuali mereka yang melepas semua tetek bengek tekanan dan memasrakan hidupnya hanya kepad ALLAH...berada di jalan-Nya.........

saya sedikit melankolis malam itu...tapi benar adanya setidaknya bagi diri saya sendiri "BAHWA SAYA(KITA) TIDAK BERBEDA DENGAN DENSUS"!!!!!!!
 

Surga Bumi Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers