Minggu, 22 November 2009

Bergelut dengan jaminan hidup...



Hujan kembali turun membasahi bumi ini,walau hanya sekedar rintik-rintik dan orang sering menyebutnya sebagai gerimis..beberapa kali kudengar deru kereta dari  statiun barat dan sebaliknya,beberapa orang berteriak-teriak untuk mengingatkan mereka yang berjalan di relnya untuk segera menyingkir,maklum rel kereta ini memang berada ditengah pemukiman,dan sering kudengar cerita dari kawanku yang telah lama tinggal disini tentang kecelakaan yang melibatkan kereta besi dan manusia, dan berakhir dengan regangan nyawa.

Kereta begitu panjang dengan gerbong2nya ini mampu membawa manusia lebih banyak dari bus atau bahkan pesawat,kereta dalam kota mungkin satu2nya transportasi rakyat yang termurah..dari stasiun awal sampai pemberhentian terakhir dalam kota kita cukup mengeluarkan uang senilai 3 tempe goreng.. Atau kalau tempe goreng yang dijajakan dinator sekitar 1,5 tempe goreng..bahkan kita bisa tidak perlu membayar jika kita jeli menyelinap atau cukup hanya diam ketika kondektur menghampiri kita..itupun jarang kondektur menagih atau memeriksa tiket..
Banyak sekali macam manusia didalamnya dari pencopet yang diam-diam menyelinap,anak kecil yang sepanjang gerbong membawa sapu dan membersihkan sisa2 sampah dan meminta kepada penumpang uang recehan sebagai tanda jasa,ada juga peminta sumbangan yang kata orang sudah sejak lama beroprasi di gerbong namun masjidnya tidak jadi2..atau juga pengamen yang mondar-mandir menyerakan suaranya agar terlihat lebih garang namun dengan lagu kangen band..

Ada cerita lucu ketika aku menaiki si ular besi ini,dstasiun pondok ranji aku duduk menunggu kereta lewat biasa keterlambatan jadwal sudah menjadi hal yang dimaklumi tidak perlu diprotes,bosan menunggu akhirnya aku putuskan mencari warteg untuk sekedar minum air dingin menghilangkan kegerahan yang terus memuncak,disebelahku duduk seorang ibu2 setengah baya asyik bermain dengan anaknya sambil makan gorengan..beberapa kali dia mengoceh dan memaki dengan berita yang ditampilkan oleh seputar indonesia siang di rcti tentang para koruptor yang asyik datang ke pengadilan dengan mobil mewah dan mungkin berias terlebih dahulu ke salon..akupun hanya tersenyum..memang tidak adil sistem negara ini membiarkan mereka seperti putri raja yang akan menghadiri pesta bukan pengadilan..sedangkan disini duduk seorang ibu yang untuk membeli bedak anaknya saja mungkin tidak mampu..

Dan akupun dikejutkan dengan bunyi dari dari pengeras suara yang memberitahukan bahwa kereta akan segara tiba,akupun bergegas membayar minuman,dan bersiap2 untuk segera menyambut ular besi itu..kulihat juga sang ibu menarik anaknya dan mempersiapkan diri,rupanya dia juga menunggu kedatangannya,aku kira dia pengemis distasiun ini,keretapun datang dan aku masuk dan setelah itu tidak kulihat ibu tadi aku kira dia masuk ke gerbong yang berbeda..

Cukup sepi juga didalam kereta tidak terlalu ramai,hingga aku masih mendapatkan tempat duduk,biasanya kalau ramai jangankan untuk tempat duduk untuk tempat berdiri saja kaupun tak akan dapat..hingga banyak orang yang nekat berdiri di atas gerbong dengan taruhan nyawa mereka atau jika sedikit beruntung bergelantungan di sisi gerbong dimana kalau sampai peron wajib untuk menaikan kaki kalau tidak ingin kaki patah bertabrakan dengan tembok sisi peron..
Aku menikmati kesepian ini hanya ada beberapa orang penumpang diam atau kepala mendongkat ke atas dengan mata tertutup yang berarti dia sedang tidur..beberapa kali pedagang asongan datang menjajakan makanan..mereka begitu kraetif untuk bertahan hidup,sampai pedagang kain dan bajupun yang biasanya hanya ditemui dipasar hadir disini dengan menawarkan harga yang lebih murah karena mereka tidak perlu membayar lapak..mereka mendatangi pembeli bukan lagi menunggu pembeli naluri kompetisi mereka mengharuskan melakukan itu atau mati terlindas jaman.


Dan kini aku dikejutkan dengan kehadiran ibu tadi yang kutemui di stasiun pondok ranji namun dengan tingkah yang berbeda saat ini dia membawa tongkat dan dituntun oleh anaknya dengan membawa plstik bekas bungkus permen untuk tempat recehan dari penumpang.si ibu beberapa kali mengeluarkan kata-kata memelas bahwa dia belum makan dan beberapa kali salah jalan yang menandakan bahwa dia buta..bukankah tadi dia makan gorengan dan memaki televisi yang dia lihat..akupun kembali tersenyum kulihat dua cara bertahan hidup yang berbeda dari si pedagang kain dan si ibu..namun dengan tujuan yang sama bagaimana mereka melakukan hal sekreatif mungkin untuk bertahan hidup mungkin juga sama yang dilakukan oleh si koruptor dia juga telah melakukan proses kreatif dalam usaha bertahan hidup dimana pedagang,si ibu,dan koruptor tersebut tidak punya jaminan selain diri mereka sendiri yang menjamin akan keberlangsungan hidupnya,negera tidak memberikan jaminan bahwa mereka akan mendapatkan kehidupan yang layak..walaupun itu tercantum dalam UUD 45 tapi hanya sekedar tulisan tanpa tendensi,mereka tidak punya jaminan bahwa anak2nya akan bisa bersekolah,mereka juga tidak punya jaminan bahwa merek ketika dihari tua akan mendapatkan kenyamanan dan perlindungan tentu ketidakpastian inilah yang akhirnya membuat mereka terus melkukan proses kretifitas yang menjerumus kedalam sisi negatif..bukankah berjualan di gerbong jelas dilarang,bukankah si ibu telah melakukan penipuan baik penipuan terhadap dirinya sendiri ataupun orang lain,bukankah si koruptor juga adalah kejahatan dengan mencuri uang negara..tentu jika kita melihat ketidakpastian akan jaminan mereka kita akan berani mempertimbangkan bahwa hal itu menjadi kewajaran didalam sistem yang memang tidak berani memberikan jaminan dengan kata lain bahwa praktek-praktek tersebut tetap akan ada selama sistem kapitalisme ini tumbuh dan membiarkan individu bergerak sendiri dalam mencari penjaminan hidup.walaupun slogan anti krupsi dan perda2 dilakukan untuk melarang mereka melakukan kreatifitas tersebut. Tentu bukan berati saya mengatakan bahwa mereka termsuk saya memeinta pemerintah untuk memberikan uang dan menjamin secara mutlak,namun bentuk penjaminan pemerintah adalah memberikan peluang sebesar2nya untuk mereka bekerja dengan tenang,misal membuka peluang kerja lebih besar dan adil,memberikan tempat bagi para pedagang serta melindungi keberlangusngan mereka dalam kompetisi perdagangan,memberikan biaya murah untuk sekolah dan belajar,memberikan kemudahan akses mereka dalam kesehatan yang memadai yang biayanya bisa dijangkau oleh mereka,mengendalikan baiaya hidup dengan pengendalian harga sembako..itukan merupakan kewajiban dasar negara kepada rakyatnya..dan saya yakin tatanan sosial akan tertata rapi jika tidak ada keserakahan kapitalisme ikut dalam sistem pemerintahan ini.

Selama pemerintahan ini masih mengadopsi kapitalisme,liberalisme maka kita akan selalu melihat praktek-praktek tersebut dilakukan dalam berbagai varian dan kreatifitasnya.bukan karena mereka jahat tapi keterpaksaan mereka untuk bertahan hidup.mengambil kata2 dari sebuah film untuk dapat berlangsung hidup hanya dengan 2 cara mengikuti arah arus dan melawan arus tentu dengan konsekuensi berbeda dan pengakuan yang berbeda pula..dan kereta akan teru melaju membawa nasib2 mereka dalam pengasingan kota,berganti warna dan layar namun dengan episode cerita yang sama,akupun sama akan berganti cerita dan peran namun dalam karakter yang sama
Hem..ternyata tanpa kusadari kereta ini telah memperlambat jalannya,terlihat dari goyangannya yang mulai terasa sehingga membengunkan kesadaranku,ini berarti kereta akan sampai distasiun selanjutnya..dan akupun berdiri untuk bersiap2 turun dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki sekitar 500 m menuju slipi kemudian dilanjutkan dengan naik metromini ke Arah kalideres..

Rival tirani

0 comments:

Posting Komentar

 

Surga Bumi Copyright © 2009 Template is Designed by Islamic Wallpers